PerbedaanCDI dengan Sistem Pengapian Lain. Platina ini memiliki fungsi untuk mengalirkan arus pada kapasitor. CDI tidak akan bekerja sebelum kontak motor sudah menyala atau on. Dari hal ini maka terciptanya aliran arus baterai CDI. Ketika kunci kontak sudah menjadi on komponen CDI belum bisa bekerja.
Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Motor Platina dan CDI - Pembakaran dalam ruang bakar motor adalah hal yang sangat menentukan besaran tenaga yang dihasilkan oleh sebuah motor. Campuran bahan bakar dan udara yang terdapat pada ruang bakar akan dinyalakan oleh nyala api busi dan selanjutnya menghasilkan tenaga. Pembakaran ini menyebabkan naiknya tekanan di dalam silinder dan memungkinkan terjadinya gerakan torak. Pembakaran dalam ruang bakar motor merupakan reaksi kimia antara unsur yang terkandung di dalam bahan bakar dengan udara atau oksigen, yang diikuti oleh timbulnya panas. Panas yang dilepaskan selama proses pembakaran inilah yang digunakan oleh motor untuk menghasilkan tenaga. Pembakaran di dalam silinder belum tentu terjadi sempurna, ada 2 macam pembakaran yang mungkin terjadi di dalam silinder, yaitu pembakaran normal sempurna, pembakaran sendiri tidak sempurna. Waktu pengapian dan besarnya api pada busi yang membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar motor harus sesuai dengan spesifikasi mesin. Apabila kurang tepat dapat menyebabkan campuran bahan bakar dan udara tidak dapat terbakar dengan sempurna sehingga bahan bakar menjadi lebih boros, berwarna kehitaman dan berbau bensin Komponen dari sistem pengapian ignition system terdiri dari busi, koil, magnet dan pemutus arus platina dan CDI. Sistem pengapian pada sepeda motor dengan platina masih menggunakan cara konvensional dalam cara kerjanya. Sedangkan system CDI telah menggunakan cara elektrik untuk system pengapiannya. Setiap sistem pengapian diharapkan mampu menghasilkan api tepat pada saat diperlukan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara, sehingga campuran bahan bakar tersebut dapat terbakar dengan sempurna. Sistem pengapian juga dapat menyesuaikan dengan perubahan beban dan perubahan kecepatan yang terjadi pada kendaraan pada saat mesin bekerja. Sistem pengapian Platina dalam penentuan timing pengapian menggunakan system mekanis dari sebuah poros cam. Sistem ini memutus arus pengapian dengan cara manual dan pada usia alat tertentu dapat menghasilkan timing pengapian yang kurang tepat dari kebutuhan yang diperlukan oleh mesin. Sehingga system ini dapat menimbulkan suatu pengapian yang tidak sempurna pada ruang bakar, hal ini dapat memicu timbulnya gas keluaran yang berbau bensin disertai warna hitam dan konsumsi bensin menjadi lebih boros. Sistem pengapian CDI telah menggunakan sensor untuk menentukan timing pengapian. Sensor ini dipasang pada magnet yang terhubung dengan poros utama mesin crankshaft. Dengan penggunaan sensor, maka system ini dapat memberikan loncatan bunga api pada busi secara lebih akurat. Sehingga proses kerja pada ruang bakar dapat berlangsung efektif sesuai kebutuhan mesin. Hasilnya bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna, sehingga konsumsi bensin akan lebih irit. Pada mesin motor zaman sekarang,system pengapiannya telah menggunakan CDI, dengan banyak tipe yang diproduksi, mulai dari yang standar, limiter, hingga CDI racing yang mampu memberikan performa lebih pada kendaraan. Sistem pengapian Platina masih banyak ditemukan pada motor-motor lama. Demikian Perbedaan Konsumsi Bahan Bakar Antara Motor Platina dan CDI. Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Sehinggasemakin lama pada sistem platina mengakibatkan konsumsi bahan bakar bertambah boros dan tenaga berkurang. misal konsumsi bbm mesin 1:13, pada sistem pengapian CDI akan stabil 1:13 dari waktu ke waktu, tetapi untuk sistem pengapian platina akan berubah menjadi boros pada setiap bulannya (tergantung pemakaian dan mekanisme delco
Kelebihan Pengapian CDI di Mobil JAKARTA - Ada anggapan bila sistem pengapian CDI membuat konsumsi BBM lebih irit dibanding pengapian yang mengandalkan platina. Padahal, tak ada bedanya tingkatan konsumsi BBM dari mesin yang pengapiannya masih platina dan yang membedakan hanyalah tingkat kestabilannya saja. Sistem pengapian CDI jelas lebih unggul dibanding platina yang sering ada perubahan fisik lantaran sifatnya yang mekanis. ”Kalau setting-an platina sudah berubah, ya otomatis konsumsi bahan bakar jadi lebih boros,” bilang Hasan dari bengkel Ahli Karburator di sistem pengapian platina dipicu dari gesekan dalam ebonite dengan as delco sehingga celah platina berubah. Perubahan setelan platina bakalan lebih cepat berubahnya bila kondisi as delco sudah afkir. ”Perubahan kedudukan platina itu yang mempengaruhi waktu pengapian,” sahutnya problem itu tak berlaku di sistem pengapian CDI yang condong lebih stabil dari waktu ke waktu. Kelebihan inilah yang menurut Hasan membuat pemilik mobil ingin ubahan sistem pengapian platinanya menjadi CDI. Dana yang dibutuhkan untuk ubahan ini, jika pakai CDI eks Singapura, kurang lebih Rp 500 ribu
Sehinggasetiap soket CDI motor memiliki beberapa perbedaan. Walaupun ada beberapa jenis motor yang sama. Agar lebih jelas terkati soket CDI motor, berikut ulasan mengenai soket CDI motor untuk semua tipe motor. Baca Juga : Menarik, Begini Cara Kerja dan Fungsi CDI pada Sepeda Motor. Cara Membaca Soket CDI Motor
Ohya, CDI juga dibantu oleh koil yang berfungsi untuk memperbesar tegangan. “CDI memang lebih ringkas dan stabil. Namun tetap perangkat tersebut punya kelemahan, yaitu jika bermasalah harus diganti dengan yang baru. Tidak bisa diperbaiki seperti platina,” terang Saiful, salah satu mekanik bengkel mobil dibilangan Cirendeu. (2/2/2022).
Adapunkelemahan sistem pengapian platina : 1. masih menggunakan sistem mekanis (buka tutup), oleh karena itu akan mengalami ketidak presisian pada rpm tinggi. 2. Mengharapkan kontak , sehingga permukaan kontak harus bersih ketika ada embun, ada kotoran maka sistem pengapian menjadi tidak sempurna. 3. sitem kontak akan mengalami panas
. 63 159 399 223 78 472 338 439
perbedaan platina dan cdi